Di pertengahan tahun 2025, publik kembali dikejutkan oleh temuan kebocoran 1,6 miliar data login dari berbagai platform digital. Ini bukan sekadar angka — ini adalah cermin betapa rapuhnya sistem keamanan siber saat ini.
Data yang bocor bukan cuma milik pengguna sosial media, tapi juga mencakup informasi sensitif dari akun layanan digital yang digunakan sehari-hari. Lebih parahnya lagi, banyak kebocoran terjadi dari data backup yang tidak dijaga dengan baik.
Fenomena ini datang di saat organisasi masih bergulat dengan perubahan besar di dunia digital. Menurut Gartner, para pemimpin keamanan kini menghadapi tekanan dari berbagai sisi: dari adopsi GenAI, keterbatasan talenta, hingga kompleksitas alat yang mereka gunakan sendiri.
“Organisasi saat ini tidak hanya perlu menjaga dari serangan luar, tapi juga harus mengelola sistem internal yang makin rumit dan lelah,” kata Alex Michaels, Senior Analyst di Gartner.
Salah satu contoh nyata dari tantangan ini adalah ledakan identitas mesin — akun otomatis yang digunakan dalam AI, IoT, dan DevOps. Tanpa manajemen yang jelas, akun-akun ini bisa jadi celah serangan yang bahkan tidak disadari oleh tim keamanan.
Belum lagi soal jumlah tools yang dipakai. Rata-rata organisasi besar kini menggunakan lebih dari 45 tools keamanan berbeda — tapi banyak di antaranya tidak saling terintegrasi. Alih-alih memperkuat pertahanan, sistem yang terlalu rumit justru membuka banyak titik lemah baru.
Di tengah kompleksitas itu, tim keamanan sering kali bekerja dalam tekanan tanpa jeda. Gartner mencatat bahwa burnout adalah risiko nyata yang mengancam efektivitas tim. Dalam dunia yang terus berubah, manusia yang menjaga sistem justru mulai kehabisan tenaga.
Organisasi yang paling tangguh ke depan bukan hanya yang punya teknologi tercanggih, tapi yang berani menyederhanakan, membangun budaya aman, dan melindungi manusianya.
Jika sistem utama bisa diretas dan tim kewalahan, backup data harus jadi benteng terakhir yang tak bisa ditembus.
Sayangnya, seperti kasus terbaru, banyak backup yang bisa diakses, dimodifikasi, bahkan dihapus oleh peretas — atau oleh pihak internal yang disusupi. Immutable storage muncul sebagai pendekatan baru yang memungkinkan backup tidak bisa dihapus, bahkan oleh admin sekalipun.
Source: Gartner.com, Kompas.com, Rubrik.com
#ICT #InfraComTechnology #SolutionsGoBeyond #ICTSolutions #ITSolution #KeamananData #KebocoranData #PerlindunganData #Data #Cybersecurity