Bank Indonesia (BI) memperkirakan nilai transaksi perbankan di layanan perbankan digital akan tembus Rp67.000 triliun di 2023. Proyeksi tersebut meningkat pesat dari realisasi nilai transaksi perbankan digital pada Oktober 2022 yang mencapai Rp5.184,1 triliun, naik 38,38% secara tahunan (yoy).
Gubernur BI Perry Warjiyo mengatakan, hal ini didorong oleh pesatnya perkembangan digitalisasi keuangan di Indonesia. Selain nilai transaksi perbankan digital, pada Oktober 2022 terjadi pertumbuhan nilai transaksi pembayaran menggunakan kartu ATM, kartu debet, dan kartu kredit sebesar 23,52% yoy menjadi Rp691,6 triliun. Kemudian, nilai transaksi uang elektronik pada Oktober 2022 tumbuh 20,19% yoy mencapai Rp35,1 triliun. Perry memperkirakan nilai transaksi uang elektronik ini akan meningkat jadi Rp508 triliun di 2022. Pada tahun 2023, transaksi e-commerce dapat mencapai Rp572 triliun, uang elektronik Rp508 triliun.
Transaksi ekonomi dan keuangan digital mengalami kenaikan ditopang oleh meningkatnya akseptasi dan preferensi masyarakat dalam berbelanja daring, perluasan, dan kemudahan sistem pembayaran digital, serta akselerasi digital banking. Dengan proyeksi cepatnya perkembangan digitalisasi ekonomi dan keuangan, diharapkan seluruh bank untuk terus menggenjot digitalisasi layanan perbankan.
Penasaran bagaimana ICT dapat membantu meningkatkan bisnis? silakan email ke: marketing.communication@infracom-tech.com